Sebuah Catatan dari Tanah Alifuru
beginilah negeri kepulauan. sejauh mata memandang, pantai.... |
Sebuah Catatan
dari Tanah Alifuru
EKSPEDISI GUA DAN KARST NUSANTARA “PULAU
SERAM” IMPALA UB
21 September – 20 Oktober 2013,
tujuh orang dari tim Ekspedisi Gua dan Karst Nusantara “Pulau Seram” Ikatan
Mahasiswa Pencinta Alam Universitas Brawijaya Malang melakukan Ekspedisi dengan
tema Speleological Research, Writing to
Explore and Discovering Adventure. Kegiatan ini dilaksanakan di kawasan
Taman Nasional Manusela di Kabupaten Maluku Tengah.
Kegiatan ini dilatarbelakangi
oleh masih minimnya data potensi kawasan karst di Indonesia, mengingat betapa
pentingnya kawasan karst sebagai bentang alam yang perlu di jaga
kelestariannya. Kegiatan Ekspedisi ini merupakan program jangka panjang IMPALA
UB selama kurun waktu lima tahun. Sebelum berangkat ke Pulau Seram, tim sudah
melakukan kegiatan yang sama pula pada beberapa daerah berpotensi karst di Jawa
seperti Malang, Tuban, Tulungagung (Jawa Timur) dan Karst Gombong Selatan di
Jawa Tengah. Rencananya, selanjutnya kegiatan yang sama akan dilaksanakan di
tahun –tahun selanjutnya pada lokasi yang berbeda. Kegiatan ekspedisi ini
dibagi dalam bentuk survei sebaran potensi eksokarst (gua, ponor, mata air),
pemetaan lorong gua, dan inventarisasi fauna gua.
Pulau Seram khususnya kawasan TNM
merupakan daerah yang menjadi sasaran lokasi pada ekspedisi ini. Persebaran
karst di sepanjang jalur pendakian gunung Binaya cukup menarik perhatian tim
untuk dilakukan penelitian. Ekspedisi ini dipusatkan di kawasan TNM bagian
Selatan tepatnya resort Saunulu.
Dari kegiatan yang dilaksanakan ±20
hari di lapangan ini tim berhasil mendata 31 potensi yang terdiri dari 21 gua,
9 mata air, dan 1 ponor. Tim juga berhasil memetakan 6 buah gua serta
menginventarisir beberapa fauna khas gua.
Dari hasil penelitian ini
disimpulkan bahwa kawasan karst di TNM memiliki potensi yang masih sangat perlu
digali. Kegiatan yang serupa dan berkelanjutan dirasa masih perlu dilaksanakan
mengingat persebaran karst di Taman Nasional Manusela dan di Kepulauan Maluku
yang luas. Selain itu pemahaman tentang pentingnya menjaga kelestarian karst
sangat diharapkan dari berbagai stake
holder terkait baik pihak Taman Nasional, dinas-dinas terkait, pemerhati
lingkungan, pengunjung, dan masyarakat di Pulau Seram. Peran aktif mahasiswa
pencinta alam ataupun lembaga swadaya masyarakat yang bergerak dalam bidang lingkungan
dirasa sangat penting sebagai bukti cintanya terhadap alam di Pulau Seram (erma).
0 komentar