NEGERI PILIANA
Menginjakkan kaki di tanah Seram
terutama ke jalur pendakian gunung Binaya maka pasti akan meninggalkan jejak di
Negeri ini. Namanya cukup unik, Piliana. Negeri yang terletak di perbukitan
karst Pulau Seram ini adalah suatu desa terpencil di atas bukit. Butuh berjalan
kaki di jalur setapak berbukit dengan medan berupa batuan karst dan
sungai-sungai kecil selama ±3 jam dari Negeri Yaputih (negeri tepi
pantai yang lebih berkembang). Negeri ini tidak luas, hanya ada beberapa rumah
dengan jumlah penduduk yang tidak banyak pula. Di negeri Piliana akan kalian
temui masyarakat asli Seram yang sekaligus masyarakat asli Maluku. Masyarakat
disini juga biasa disebut masyarakat gunung. Sebagian besar matapencaharian
masyarakatnya adalah petani. Mereka membudidayakan cengkeh, kakao, dan kelapa
untuk memperoleh penghasilan sehari-hari. Mereka juga masih sering menikmati
hasil hutan. Memburu binatang di hutan juga masih biasa dilakukan pada sebagian
penduduk.
Disini mayoritas masyarakatnya
menganut agama protestan. Tidak heran anjing berkeliaran dimana-mana. Rutinitas
keagamaan menjadi salah satu rutinitas utama masyarakat di desa ini. Sebagian
besar masyarakatnya berkulit hitam. Kehidupan sosial masyarakatnya sangatlah
baik. Aktifitas gotong-royong tidak pernah mereka tinggalkan. Di rumah-rumah
adat yang sebagian besar terdiri dari papan dan atapnya yang terbuat dari
pelepah tanaman sagu masyarakatnya tinggal.
Fasilitas di desa ini memang
terlihat masih minim terutama fasilitas pendidikan, tempat pembuangan,serta
fasilitas kesehatan. Disini hanya terdapat sekolah untuk tingkat SD. Tidak
heran banyak dari masyarakatnya yang berusia muda namun sudah berkeluarga. Bagi
mereka yang melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi (SMP) harus
berjalan beberapa kilometer ke bawah. Tidak ada fasilitas kesehatan seperti
puskesmas maupun apotek. Beruntung, fasilitas jalan dalam desa telah terpenuhi
di desa ini. Namun dibalik itu semua, kebersamaan dalam kehidupan masyarakatnya
adalah kunci utama kesejahteraan masyarakat di desa ini (ujar raja Negeri).
Di negeri Piliana akan kalian
temui salah satu lokasi yang luar biasa bagusnya. Tempat ini adalah sumber air
ninifala. Lokasi ini menjadi salah satu lokasi faforit tamu yang mengunjungi
desa ini maupun para pendaki untuk singgah dan mandi. Ini adalah sumber air
yang terdapat di lembahan bukit. Tempat ini merupakan salah satu potensi karst.
Airnya yang biru awan benar-benar menarik. Terlihat seperti ada gelembung berwarna
putih dari dasar dan terlihat seperti awan atau asap jika dilihat dari
permukaan air. Mitosnya ini adalah mata air jodoh. Di tengah sungai terdapat
dua buah pohon yang berdiri kokoh. Menurut info warga sekitar konon itu adalah
pohon yang menggambarkan pasangan kekasih. Bagi siapa yang berdoa meminta jodoh
di sini, maka akan terwujud. Pengunjung biasa berenang di sini, memanjat ke
pohon, lalu melompat ke sungai. Karena sumber air ninifala ini pula, negeri
Piliana sering disebut negeri atas awan.
Tidak hanya sumber air ninifala, view pegunungan Manusela dan Murkele
serta lautan luas dan negeri-negeri tetangga nun jauh di bawah sana menjadi
pemandangan tersendiri di negeri ini.
Tidak hanya potensi alam, potensi budaya juga menjadi
hal yang tidak boleh dilewatkan. Disini kalian bisa menyaksikan tarian cakalele
yang merupakan tarian yang biasa dilakukan untuk penyambutan. Tarian ini
menceritakan suasana perang. Tarian ini dibawakan secara kelompok dengan jumlah
penari yang tidak terbatas. Ikat kepala merah, ikat pinggang merah, baju dan
celana merah merupakan atribut utama penari. Tidak lupa parang sebagai senjata
dan tameng bernama Salawaku menjadi pelengkap khas tarian ini (erma)
0 komentar