NEGERI PILIANA

by - Maret 01, 2014


Menginjakkan kaki di tanah Seram terutama ke jalur pendakian gunung Binaya maka pasti akan meninggalkan jejak di Negeri ini. Namanya cukup unik, Piliana. Negeri yang terletak di perbukitan karst Pulau Seram ini adalah suatu desa terpencil di atas bukit. Butuh berjalan kaki di jalur setapak berbukit dengan medan berupa batuan karst dan sungai-sungai kecil selama ±3 jam dari Negeri Yaputih (negeri tepi pantai yang lebih berkembang). Negeri ini tidak luas, hanya ada beberapa rumah dengan jumlah penduduk yang tidak banyak pula. Di negeri Piliana akan kalian temui masyarakat asli Seram yang sekaligus masyarakat asli Maluku. Masyarakat disini juga biasa disebut masyarakat gunung. Sebagian besar matapencaharian masyarakatnya adalah petani. Mereka membudidayakan cengkeh, kakao, dan kelapa untuk memperoleh penghasilan sehari-hari. Mereka juga masih sering menikmati hasil hutan. Memburu binatang di hutan juga masih biasa dilakukan pada sebagian penduduk.
Disini mayoritas masyarakatnya menganut agama protestan. Tidak heran anjing berkeliaran dimana-mana. Rutinitas keagamaan menjadi salah satu rutinitas utama masyarakat di desa ini. Sebagian besar masyarakatnya berkulit hitam. Kehidupan sosial masyarakatnya sangatlah baik. Aktifitas gotong-royong tidak pernah mereka tinggalkan. Di rumah-rumah adat yang sebagian besar terdiri dari papan dan atapnya yang terbuat dari pelepah tanaman sagu masyarakatnya tinggal.
Fasilitas di desa ini memang terlihat masih minim terutama fasilitas pendidikan, tempat pembuangan,serta fasilitas kesehatan. Disini hanya terdapat sekolah untuk tingkat SD. Tidak heran banyak dari masyarakatnya yang berusia muda namun sudah berkeluarga. Bagi mereka yang melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi (SMP) harus berjalan beberapa kilometer ke bawah. Tidak ada fasilitas kesehatan seperti puskesmas maupun apotek. Beruntung, fasilitas jalan dalam desa telah terpenuhi di desa ini. Namun dibalik itu semua, kebersamaan dalam kehidupan masyarakatnya adalah kunci utama kesejahteraan masyarakat di desa ini (ujar raja Negeri).
Di negeri Piliana akan kalian temui salah satu lokasi yang luar biasa bagusnya. Tempat ini adalah sumber air ninifala. Lokasi ini menjadi salah satu lokasi faforit tamu yang mengunjungi desa ini maupun para pendaki untuk singgah dan mandi. Ini adalah sumber air yang terdapat di lembahan bukit. Tempat ini merupakan salah satu potensi karst. Airnya yang biru awan benar-benar menarik. Terlihat seperti ada gelembung berwarna putih dari dasar dan terlihat seperti awan atau asap jika dilihat dari permukaan air. Mitosnya ini adalah mata air jodoh. Di tengah sungai terdapat dua buah pohon yang berdiri kokoh. Menurut info warga sekitar konon itu adalah pohon yang menggambarkan pasangan kekasih. Bagi siapa yang berdoa meminta jodoh di sini, maka akan terwujud. Pengunjung biasa berenang di sini, memanjat ke pohon, lalu melompat ke sungai. Karena sumber air ninifala ini pula, negeri Piliana sering disebut negeri atas awan.
Tidak hanya sumber air ninifala, view pegunungan Manusela dan Murkele serta lautan luas dan negeri-negeri tetangga nun jauh di bawah sana menjadi pemandangan tersendiri di negeri ini.
Tidak hanya potensi alam, potensi budaya juga menjadi hal yang tidak boleh dilewatkan. Disini kalian bisa menyaksikan tarian cakalele yang merupakan tarian yang biasa dilakukan untuk penyambutan. Tarian ini menceritakan suasana perang. Tarian ini dibawakan secara kelompok dengan jumlah penari yang tidak terbatas. Ikat kepala merah, ikat pinggang merah, baju dan celana merah merupakan atribut utama penari. Tidak lupa parang sebagai senjata dan tameng bernama Salawaku menjadi pelengkap khas tarian ini (erma)

You May Also Like

0 komentar