ANCAMAN KERUSAKAN HUTAN LINDUNG DI KAMPUNG MALAUMKARTA, DISTRIK MAKBON KABUPATEN SORONG

by - April 21, 2017


Pohon-pohon yang didominasi diameter besar
Salah satu sebaran kawasan hutan lindung (HL) di Kabupaten Sorong berada di Distrik Makbon termasuk di kampung Malaumkarta. Hutan yang berada di daerah kampung ini  secara adat dimiliki oleh 14 marga. Hutan lindung tersebut berada di kawasan pesisir berbatasan langsung  dengan garis laut pasifik. Hutan di kawasan ini memiliki peran penting dalam menjaga kondisi lingkungan sekitarnya yakni menahan abrasi air laut dan konturnya yang berbukit berperan menjaga kondisi tanah dari erosi.

Tidak ditemui kerusakan besar yang terjadi di dalam kawasan hutan lindung Kampung Malaumkarta. Ketika masuk kedalam hutan sekitar 500 meter dari kampung masih banyak dijumpai pohon-pohon berukuran besar dengan diameter antara 60-100 cm seperti pohon besi, pohon kemenyan, pohon matoa, pohon pelaka dan lain-lain. Kondisi tersebut menunjukkan intensitas penebangan di hutan rendah.

Masyarakat Kampung Malaumkarta sangat meminimalisir  penebangan pohon. Penebangan pohon dilakukan untuk memenuhi kebutuhan pembangunan kampung seperti pembangunan tempat ibadah, sekolah, dan fasilitas lainnya. Masyarakat Malaumkarta dilarang menebang pohon di hutan untuk dijual kayunya, mereka lebih banyak memanfaatkan hasil hutan non kayu seperti sagu, sayuran, obat-obatan dan untuk berburu hewan.

Masyarakat Malaumkarta hidup di daerah pesisir dan cenderung  tidak terlalu menggantungkan perekonomiannya dari hasil hutan melainkan dari hasil laut. Penangkapan ikan di wilayah mereka pun tidak sembarangan, dalam penangkapan ikan di wilayah Malaumkarta dilarang menggunakan jaring apa lagi penggunaan bom dan potassium. Mereka mendapatkan hasil laut seperti ikan yaitu dengan cara memancing dan memanah. Jika larangan-larangan itu dilanggar maka akan dikenakan hukum adat berupa denda juga dilaporkan kepada penegak hukum yang berwenang.

Ancaman kerusakan hutan di Kampung Malaumkarta adalah terkait masalah pemekaran kampung yang terus berlanjut. Jika pembukaan hutan untuk pemekaran wilayah tidak terkendali, maka fungsi lindung dapat berkurang dan mengancam keberlanjutan ekosistem di dalamnya. Terlebih lagi wilayah Kampung Malaumkarta berada didaerah pesisir, jika kondisi hutannya rusak maka akan sangat cepat berdampak pada kondisi pesisir. Kerusakan hutan akan menimbulkan masalah seperti abrasi air laut dan konturnya yang berbukit berpotensi menimbulkan bencana longsor.

Upacara Adat Pemekaran Kampung
            Saat berada di Kampung ini, tim berkesempatan menghadiri dan melihat langsung upacara adat pembukaan kampung baru yakni Kampung Mibi yang merupakan kampung pemekaran dari Kampung Malaumkarta. Upacara ini dihadiri langsung oleh Kepala Distrik, Kapolsek, dan Danrem Distrik Makbon serta masyarakat sekitar kampung. Acara dimulai dengan ritual berupa doa-doa untuk memuja arwah para leluhur yang disertai sesajen pinang sirih dan disertakan pula kain-kain timur dan piring. Selanjutnya berupa peletakan batu pertama oleh kepala distrik, tokoh agama, danrem, kapolsek dan kepala kampung kemudian dilanjutkan sambutan sambutan oleh tamu undangan.
Upacara adat pemekaran kampung



You May Also Like

0 komentar